Dan Allah Pun Berinfak

Oleh: Fatan Abu Miqdam
Pada asalnya manusia-lah yang diperintah untuk untuk berinfak. Namun pada salah satu firman Allah kepada Nabi-Nya dalam sebuah hadits qudsi, ternyata Allah pun berinfak. Penyebutan diri-Nya yang juga berinfak menunjukkan betapa cinta-Nya ia kepada orang yang berinfak. Rasulullah bersabda:
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “Wahai anak cucu Adam, berinfaklah. Aku akan berinfak kepadamu.” (HR. Al-Bukhari: 5352 dan Muslim: 993 dari Abu Hurairah).
Ada beberapa faidah yang bisa kita ambil dari firman Allah ini. Diantaranya adalah berlakunya kaidah al-jaza min jinsil ‘amal (balasan itu tergantung jenis amal yang dilakukan). Tatkala seseorang melakukan kedermawanan dengan berbagai, berinfak, dan bersedekah, maka Allah pun berlaku dermawan kepadanya. Karena itulah Allah menjelaskan bahwa seseorang yang bakhil pada dasarnya hanya bakhil untuk dirinya sendiri. Sebab kebakhilannya itu tidak akan memudharatkan Allah sama sekali. Berbeda jika ia dermawan, kedermawanannya itu justru akan menguntungkannya baik di dunia maupun akhirat melalui infak Allah kepadanya. Allah berfirman:
وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ
“…dan barangsiapa yang bakhil, maka sungguh ia hanya bakhil untuk dirinya sendiri…” (QS. Muhammad: 38).
Hadits qudsi di atas juga menjelaskan kepada kita bahwa infak dan sedekah dapat melancarkan rezki dan adanya hubungan kuat antara infak dengan rezki. Seolah-olah rezki itu turun berbanding lurus dengan infak yang kita berikan. Semakin banyak infak yang kita lakukan, maka semakin banyak rezki yang kita terima dari Allah. Termasuk juga mengandung penjelasan, bahwa segala kebaikan yang kita lakukan pada hakikatnya bermanfaat untuk diri kita sendiri dan keuntungannya kembali kepada kita lagi. Bukan untuk Allah dan manusia. Sebab Allah tidak butuh kepada kita dan manusia pun bisa saja mendapatkan manfaat dari orang lain selain kita. Maka berinfaklah, Allah akan berinfak kepadamu.
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ“Dan barangsiapa yang terhindar dari kekikiran dirinya sendiri, maka merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)
Dukung Yayasan Al-Hijaz Al-Khairiyah Indonesia
Dengan berdonasi melalui:
Bank Syariah Mandiri (BSM)
7010 0538 91 a.n.
Yayasan Al Hijaz Al Khairiyah Indonesia
Kode Transfer ATM Bersama 451)
konfirmasi via SMS/WA ke 08 11111 0948