Urgensi Pengembangan Kurikulum
Sebuah Pengantar tentang Dasar-dasar Kurikulum hingga Pengenalan Kurikulum Merdeka
Oleh Faisal Mursila, S.Pd.I., M.Pd.I
Orang bijak berkata bahwa memahami persoalan dengan baik adalah setengah dari jawaban, oleh sebab itu, mari kita mencoba mengurai salah satu permasalahan penting dalam dunia pendidikan kita, yakni kurikulum yang menjadi prioritas untuk disempurnakan. Kita bisa mulai dengan mengidentifikasi persoalan mendasar yang sedang dihadapi.
Kata urgensi seperti disebutkan di judul tulisan ini berarti sesuatu yang sangat penting dan membutuhkan perhatian segera. Sementara kurikulum secara singkat dapat dipahami sebagai seperangkat atau suatu sistem dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam kegiatan belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh karena itu semua pihak yang terlibat dan berkaitan langsung dengan fungsi kurikulum ini wajib memahaminya.
Adapun pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan apa saja yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengembangan kurikulum ini sangat penting bagi pendidikan karena akan menentukan bagaimana sebuah proses belajar-mengajar akan berjalan sesuai dengan kebutuhan. Apabila kurikulum tidak dikembangkan, maka muncullah kesulitan dalam mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh dengan ketidakpastian. Kemampuan mengembangkan kurikulum pengajaran merupakan kompetensi penting dalam menghadapi perkembangan zaman.
Kita sadari bahwa pengetahuan teknologi dan informasi terus berkembang dengan pesatnya, oleh karena itu kurikulum juga harus diperbarui. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta didik memperoleh pengetahuan yang relevan dengan dunia nyata.
Lalu seperti apakah wujud kurikulum yang ideal itu? Tentu saja kurikulum ideal adalah kurikulum yang berhasil mengantarkan pendidik dan peserta didik kepada tujuan ideal yang dicita-citakan di dalam tujuan pendidikan.
Kurikulum Merdeka
Berdasarkan penelusuran singkat tentang istilah di atas, penulis memahami bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang variatif. Kontennya dibuat lebih optimal agar siswa punya cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Sekilas, penjelasan di atas cukup ideal dan tampaknya cocok diterapkan karena sesuai kebutuhan di dunia pendidikan dewasa ini. Namun pada taraf implementasinya, kita memang masih perlu berkaca pada lembaga pendidikan yang telah benar-benar menerapkannya dan terbukti telah berhasil dalam implementasinya.
Tulisan ini, lebih lanjut, hanya ingin mengambil beberapa hal prinsip dan nilai-nilai yang mendasar untuk menyusun pengembangan kurikulum di sekolah kita masing-masing.
Ada beberapa prinsip Kurikulum Merdeka diantaranya adalah:
- Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dibuat dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian siswa. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
- Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
- Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
Tahapan Perencanaan Pembelajaran Kurikulum
Dilansir dari laman Kemdikbud, terdapat tujuh tahapan perencanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Berikut ini adalah tahapannya:
- Menganalisis Capaian Pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
- Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
- Mengembangkan Modul Ajar
- Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik
- Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
- Pelaporan Kemajuan Belajar
- Evaluasi pembelajaran dan asesmen. Khusus pada bagian terakhir ini, setelah pembelajaran dan asesmen tentunya ada evaluasi. Pada tahap ini pendidik melakukan refleksi pada masing-masing modul ajar. Dengan evaluasi, pendidik dapat mengidentifikasi hal-hal yang sudah berhasil dan yang perlu diperbaiki. Tujuannya adalah agar modul ajar dapat disempurnakan kembali.
Demikian sekilas penjelasan singkat tentang urgensi pengembangan kurikulum dan beberapa bahan pelajaran bagi para pendidik, khususnya para guru yang ingin kembali menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Penjelasan ini tak membahas secara teknis lebih lanjut, sebab proses perumusannya harus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur dan referensi yang cukup. Olehnya itu tulisan ini hanya memperhatikan beberapa hal mendasar atau prinsip sebelum merumuskan kurikulum itu sendiri. Semoga bermanfaat!
Cipayung, 13 Maret 2024 bertepatan 3 Ramadhan 1445 H